Kuliah Kerja Nyata di Kemujan

Selayang Pandang mengenai Kuliah Kerja Nyata

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan rangkaian kegiatan mahasiswa yang dilakukan di tengah masyarakat selama jangka waktu tertentu. Pada KKN, mahasiswa dituntut untuk menerapkan ilmu-ilmu yang menjadi area studinya. Peraturan KKN PPM UGM 2014 adalah program pokok tema minimal 160 jam, dan program bantu 88 jam. Program pokok tema adalah segala kegiatan mahasiswa yang terkait dengan tema (baik secara langsung maupun tidak langsung) dan terkait dengan area studi. Misalkan pembaca dari Fakultas Teknik Geologi dilempar untuk KKN di kawasan Kemujan, dengan tema KKN "pemberdayaan potensi masyarakat lokal", maka program pokok pembaca bisa saja:

  • Pemetaan jalan di Desa Kemujan,
  • Penetapan batas dusun bersama perangkat desa, kecamatan, dan masyarakat
  • Pengajaran ilmu geografi untuk murid SD dan madrasah
  • Pengajaran ilmu sains untuk murid SD

Sedangkan, program bantu adalah kegiatan mahasiswa yang sifatnya membantu pelaksanaan program pokok mahasiswa lainnya.

Selain program pokok tema dan program bantu, ada juga program pokok non tema. Kegiatan yang tercakup dalam program pokok non tema adalah bersosialisasi dengan pemuda lokal, ikut membantu dalam perayaan hari besar masyarakat, nasional, dan agama, membantu tetangga sedusun yang sedang melaksanakan acara pernikahan, dan lain-lain kegiatan masyarakat yang sifatnya bisa terlaksana tanpa keberadaan mahasiswa. Program pokok non tema perlu terlaksana minimal selama 40 jam.


Apa yang Perlu Dipersiapkan Sebelum KKN?

Jangan lupa mendaftarkan diri ke LPPM sebelum mengikuti KKN. Prosedur-prosedur lainnya berubah sesuai kebijakan LPPM, maka selalu ikuti berita yang resmi dari dia.

Untuk melancarkan pelaksanaan program-program KKN, pengetahuan akan keperluan yang harus dipenuhi oleh unit KKN dan diri pembaca sendiri merupakan hal mutlak. Pengetahuan akan hal-hal tersebut didapatkan melalui survei pra-KKN. Normalnya, survei pra-KKN dilaksanakan sebanyak dua kali. Survei pertama bertujuan untuk mengurus surat-surat penting, seperti misalnya surat pengantar, surat pernyataan resmi dari camat, kepala desa (atau yang sederajat), kepolisian, dan bupati bahwa mereka tahu kita KKN di dalam wilayah tugas mereka. Jika program-program KKN kita memiliki potensi untuk dilaksanakan di dalam zona konservasi alam, maka unit KKN kita wajib memiliki SIMAKSI yang dikeluarkan oleh Balai Taman Nasional. Jika memungkinkan, berkomunikasilah dengan warga-warga di lokasi KKN untuk mengurus akomodasi (penginapan, transportasi, makan dan minum) dan gambaran permasalahan di lokasi KKN. Dalam survei pertama ini, cukup tim inti yang berkunjung (anggota lainnya boleh ikut jika memungkinkan).

Survei pra-KKN yang kedua dilaksanakan setelah tim mendiskusikan program-program yang ingin diajukan ke daerah penugasan. Dalam survei kedua ini, diharapkan SELURUH anggota tim diharapkan ikut. Lama pelaksanaan survei kedua ini bisa menyesuaikan situasi dan kondisi. Selama survei kedua, tim KKN mensosialisasikan sekaligus merevisi program-program yang ada. Harapannya, setelah survei kedua dilangsungkan tidak ada lagi cekcok terkait program di dalam tim

Lebih jelas mengenai teknis pelaksanaan KKN di Kemujan, silahkan hubungi Koordinator Mahasiswa Unit Kemujan, Syihabuddin Alqudsiy, Donny Weliyanto, atau Anaas.

Perihal KKN

Penulis melaksanakan KKN di unit JTG (Jawa Tengah) 22, yang ditempatkan di Desa Kemujan, Kecamatan Karimunjawa. Satu unit berisi 30 mahasiswa, yang dibagi-bagi menjadi tiga sub-unit. Setiap sub-unit berisi sepuluh mahasiswa. Sub-unit pertama, Batulawang, ditempatkan di rumah Pak Abdullah, ketua RW 05 saat itu, yang merupakan keturunan Bugis (Koordinat peta : -5.782038, 110.476598). Sub-unit kedua ditempatkan di Dusun Jelamun, di rumah Pak Sakim, sesepuh desa yang merupakan keturunan Madura namun bisa berbahasa Jawa dengan fasih (Koordinat Peta : -5.801237, 110.480189). Sub-unit ketiga ditempatkan di rumah Pak Mat Ra-i (IPA: mäʈ rɑʔi), koordinator pemuda Dusun Telaga (Koordinat Peta : -5.794444, 110.472222). Pak Mat Ra-i ini merupakan seorang keturunan Madura.

Penulis ditempatkan di sub-unit Telaga, yang diketuai oleh Kopi (Oktavianto Adi Prasetyo). Sisanya, anggota sebanyak delapan orang, akan dijabarkan dalam daftar di bawah.

  • Lukas
  • Rais
  • Irfan
  • Yessy
  • Hani
  • Efel
  • Dyah
  • Lika

Tim KKN unit JTG 22 tiba di Karimunjawa pada tanggal 12 Juli 2014 pukul 13:00 siang, setelah berlayar selama lima jam dari Jepara. Tim berlayar menggunakan kapal feri KMP Siginjai, yang tiketnya dibeli saat pukul 5:00 pagi di pelabuhan R.A. Kartini. Harga tiket KMP Siginjai adalah Rp 42.000,00 per orang. Di dalam kapal, barang-barang pribadi anggota tim ditangani sendiri, ditaruh dekat pemilik. Sementara barang-barang kelompok, koper, carrier atau tas pendaki gunung diletakkan di garasi kapal, dekat dengan sepuluh motor yang dibawa tim KKN unit JTG 22. Garasi kapal merupakan bagian terbawah kapal feri KMP Singinjai yang memuat kendaraan (motor hingga truk FUSO), dus-dus berisi alat tulis dan kantor, serta logistik (sayur-mayur, buah-buahan, ikan, daging, telur, beras, bahan bakar, dan lainnya). Setelah tiba di Karimunjawa, barang-barang langsung dinaikkan ke dalam mobil pick-up untuk diantarkan ke rumah pondokan dari pemiliknya. Penulis tiba di rumah Pak Mat Ra-i sekitar jam 16:00 (lupa).

Tanggal 13 Juli 2014 siang, mahasiswa KKN mendatangi rumah ketua RW, ketua dusun (kamituo), dan ketua RT tempat pondokan kami berada. Pada malam harinya, mahasiswa KKN berkumpul di TPQ Nurul Amin (Koordinat Peta : -5.796883, 110.470334) untuk berkenalan dengan warga, pemuda, dan ketua RT-RT di Dusun Telaga yang lainnya. Kemudian pada tanggal 14 Juli 2014, mahasiswa se-unit berkenalan dengan perangkat desa di kantornya yang terletak dekat dengan rumah Pak Sakim.

Dosen pembimbing lapangan KKN unit JTG 22, Pak Dr. Muhammad Ali Imron S.Hut.,
mengenalkan mahasiswa tim KKN ke perangkat desa.


Tim KKN sub-unit Telaga, berfoto dengan Ketua RW.
Dari kiri ke kanan: Irfan, Kopi, Lika, Lukas, Hani, Pak RW, Dyah, Yessy, Efel, Rais.
Foto ini sengaja di krop agar penulis tidak terlihat (terlalu ganteng).

Selama 50 hari di Dusun Telaga, Desa Kemujan, kami mengerjakan berbagai macam program, di antaranya adalah sebagai berikut.


Pengajaran Bahasa Inggris di SDN 3 Kemujan.
Efel sebagai guru.
Pembenahan perpustakaan di SDN 3 Kemujan. Dari kiri ke kanan: Hani, Lika, Lukas (membaca di belakang), Kopi, Dyah.
Pembangunan tong sampah di SDN 3 Kemujan.
Dari kiri ke kanan: Kopi, Rais, Mat Ra-i.
Diskusi dan koreksi proposal pembentukan kelompok nelayan di Dusun Telaga. Kopi di sebelah kiri.
Melatih anak-anak menyanyi Indonesia Raya sebelum upacara bendera Dusun Telaga yang pertama. Lika dan Hani (berjilbab di depan) melatih anak-anak agar menyanyi dengan benar. Mengajar geografi di SDN 3 Kemujan.
Guru: Kopi dan Rais.
Upacara pengibaran bendera pertama di Dusun Telaga.
Dari kiri ke kanan: Mas Kiki, Dyah, Mas Dian.
Penyuluhan pembuatan kerupuk ikan ke Ibu-ibu PKK oleh Irfan (berkacamata).
Acara menonton film bertema perjuangan, dipromotori oleh Lukas. Pembuatan tiang-tiang penyangga plang jalan.
Kiri adalah Kopi, dan yang memegang tiang di atas adalah Rais.
Pelatihan menggosok gigi yang benar di PAUD, promotornya adalah Yessy (di latar depan). Hani mengajar Al Quran di TPA.
Penulis jadi penunjuk jalan dadakan :-D. Rapat evaluasi program di malam hari.

Selain melaksanakan program, tentunya kami juga bersenang-senang dong bersama masyarakat...

Ke pantai Legon Kemloko bersama pemuda desa.
(Penulis tidak ikut ke sini).
Penulis berjoget bersama masyarakat.

Pesan Buat yang Akan Melaksanakan KKN

Bagi pembaca yang ingin melaksanakan KKN, penulis berpesan agar pembaca meningkatkan kemampuan dalam mengerjakan pekerjaan rumah seperti menyapu, mencuci baju dan piring, merapikan dan membersihkan tempat tidur, penataan barang bawaan termasuk di dalamnya memilih barang yang akan dibawa ke lokasi KKN. Pelajari peraturan KKN terbaru dengan baik, perhatikan jumlah jam tiap-tiap jenis program. Komunikasikan program-program apa saja yang akan dikerjakan pembaca di lokasi penugasan dengan teman-teman KKN yang lainnya, baik teman-teman sub-unit ataupun unit. Jika memungkinkan, sediakan program unik dan spesifik milik area studi pembaca, karena potensi bentrokan program selalu ada (terutama jika terdapat teman tim yang area studinya bertumpang-tindih, misalnya geologi-geodesi-geografi-geofisika, kehutanan-pertanian-biologi). Jika tidak mungkin, berkoordinasilah dengan teman-teman tim yang area studinya sama.

Dalam membuat program, buatlah judul program yang cakupannya sempit, sehingga jam kerja program pokok senada dengan kenyataan lapangan. Judul program yang sangat luas bisa membuat jam kerja program pokok kita sangat banyak, tapi ini berpotensi merampas jam kerja program pokok teman tim yang lain (karena mereka terlalu banyak membantu program pokok kita). Jika program pokok kita gagal terlaksana di lapangan karena satu hal, segera cari penggantinya. Jangan seperti penulis, yang terlalu lama bergelut dengan kerisauan; berpikirlah dengan jernih, berdiskusilah tentang program pengganti dengan ketua sub-unit secara normal dan tenang. Jika pikiran terus menerus risau, waktu habis → ide tidak dapat → sibuk di akhir masa KKN.

Penutup

Pada siang hari tanggal 27 Agustus 2014, tim KKN sub-unit Telaga berpamitan ke SDN 3 Kemujan, Pak RW, Pak ketua Dusun Telaga, dan Pak RT tempat kami menginap. Malamnya, Kopi, penulis, dan Syihabuddin Alqudsiy berpamitan ke Bapak Penanggungjawab (PJ) Desa Kemujan (pemegang jabatan kepala Desa Kemujan saat itu). Dalam acara pamitan ke Pak PJ, kami juga berbicara tentang kesan-kesan kegiatan KKN unit JTG 22 yang dirasakan beliau. "Kegiatan KKN tahun ini sangat bermanfaat, terutama program mengajar anak-anak SD", ujar beliau.

Pamitan ke Pak PJ Desa Kemujan.
Dari kiri ke kanan: Kopi, Syihabuddin Alqudsiy, Pak PJ.

Tim KKN sub-unit Telaga pulang ke Yogya tanggal 28 Agustus 2014, bersama-sama dengan tim KKN sub-unit Batulawang dan Mahe (anggota tim KKN sub-unit Jelamun). Selain Mahe, semua anak sub-unit Jelamun pulang tanggal 31 Agustus 2014. Tim menggunakan KMP Siginjai untuk menyeberang ke Jepara, lalu dari Jepara disambung bus ke Yogyakarta.

Dari rumah Pak Mat Ra-i, tim KKN sub-unit Telaga menaiki motor (Penulis, Kopi, Rais, Yessy[?], Irfan, Lika[?]) dan pick-up. Koper dan carrier seluruh anggota tim KKN sub-unit Telaga dimasukkan ke pick-up, sementara tas kecil digendong oleh pengguna motor. Ketika kami berangkat dari pondokan KKN, Bu Endar menangis. Apalagi ketika tiba di Pelabuhan Karimunjawa (koordinat peta: -5.883889, 110.439722), aura haru dan sedih semakin kelam. Lukas menangis di kapal. Pak Mat Ra-i menyusul kami dan menangis di pelabuhan, bersma-sama bu Mundalika. Para pemuda Telaga melambaikan tangan kepada kami, sebuah aksi dengan dua arti: salam perpisahan yang mengantar kami pulang ke Jogja sekaligus memanggil kami untuk kembali ke sana suatu hari nanti.

Tim KKN sub-unit Telaga sangat berterimakasih terhadap Bapak Penanggungjawab Desa Kemujan, Pak Carik, Pak Budi Hartono (kamituo/kepala Dusun Telaga), Pak Ketua RW, Para Ketua RT di Dusun Telaga, Para tokoh Dusun Telaga (Pak Hartono, Mas Ambon, Mas Bambang Zakaria, Pak Tajukding, Pak Syahukding), Para pelaksana proses pendidikan di SDN 3 Kemujan (Pak Salamak, Pak Untoro, Pak Yahya, dan guru-guru lain), Keluarga Pak Mat Ra-i (Pak Mat Ra-i, Bu Mundalika, Mas Arie, Gilang, Cindy), Keluarga Pak Jusri (Pak Jusri, Bu Endar, Vera), Keluarga Bu Harti, Keluarga Pak La-ako', Balai Taman Nasional Karimunjawa: Resort Telaga, Para pemuda Dusun Telaga: Mas Dian, Mas Cekot, Mas Didik, Mas Kiki, Mas Tembong, Mas Gendon, Mas Gotho, Mas Jamar, Mas Opick, Mas Nursalim, dan yang lainnya, Para remaja putri pegiat TPQ, Pak Jumasa (tempat penyewaan panggung dan alat-alat pendukung hajatan), Pak Suroto (teknokrat Desa Kemujan), dan pihak-pihak lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu di sini. Kapan-kapan kita mancing lagi dengan sampan Pak Jusri, main ke pulau naik kapal Pak Bambang, Bakar-bakar ikan dengan pemuda di depan rumah Pak Mat Ra-i, Minum es kelapa muda dan makan mie ayam di warung Bu Endar, joget bareng pemuda Telaga.

Foto bersama para pemuda Dusun Telaga. Terimakasih semuanya!!!
Dari kiri ke kanan, Lantai 1: Mas Kuncir, penulis, Kopi, Mas Arie, Mas Jamar, Icha, Laako' (berbaju kuning), Mas Dian, Efel.
Lantai 2: Hani, Lika, Lukas, Dyah, Yessy, Irfan.
Rais sebagai fotografer.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fungsi Error

Determinan Matriks n x n